Scroll untuk baca artikel
#
Breaking NewsDeli SerdangKeluhan WargaOrganisasiSorotanSumut

Gapoktan Perjuangkan Tanah Ulayat Melayu

855
×

Gapoktan Perjuangkan Tanah Ulayat Melayu

Sebarkan artikel ini

Deli Serdang, informasirakyat.com

Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) akan perjuangkan tanah Ulayat Melayu jangan sampai dikuasai pengembang.

Sekuat tenaga masyarakat yang bergabung di Gapoktan bersatu padu memperjuangkan tanah adat Melayu.

Demikian ditegaskan Ketua Tim Panitia TPKA dan Sekretaris Gapoktan Rizal pakpahan saat memimpin rapat rekonsoliasi di desa Sampali pada ( 17/09 ).

Tanah Ulayat Melayu tak boleh disentuh pengembang, masyarakat akan lakukan perlawanan.

Beberapa Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ) di Kab Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara ( Sumut ) akan bergerak bersama masyarakat menghadapi pengembang yang akan menguasai tanah Ulayat Melayu.

Memang berat namun berjuang adalah satu keharusan.

Terlalu enak, para kapitalis menancapkan kukunya diatas tanah Ulayat Melayu.

Atau dalam bahasa awamnya penduduk asli tersingkir dari tanah lelihurnya, dan jadi penonton bagi pemodal berhati serakah, ujarnya.

Rangkaian acara diawali arahan dan bimbingan al ustazd Muhammad Dahrul Yusuf selaku Ketua Gapoktan.

Dasar perjuangan kita cukup jelas dan memiliki kekuatan hukum, dimana pada masa lalu masih di jaman Belanda.

Bahwa tanah adat ini statusnyq sebagai pinjam pakai, jadi sejak dulu tanah ini adalah tanah adat Melayu, terangnya.

Mari kita perjuangkan, jangan sampai jatuh ketangan pengembang, lagian sudah sepatutnya kita mendapatkannya, ungkapnya.

Terkecuali pemerintah hendak menguasainya, apa boleh buat, tetapi diyakini negara hadir untuk memberikan ksesejahteraan kepada rakyatnya, maka sudah sepantasnya perjuangan kita ini mendapat dukungan dari pemerintah, tegasnya.

Hal ini dikuatan Tengku Rio yang menyimpan bukti bukti surat tanah Ulayat atau tanah adat Melayu.

Hak kita sudah sepantasnya kita perjuangkan dari tangan tangan yang hendak mengambil paksa dengan menggagalkan cara, ini tidak boleh terjadi.

Kuncinya mari kita bersatu untuk melawan kezaliman ini, kalau bukan kita siapa lagi, tutupnya.  ( Red  )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *