Deli Serdang, informasiRakyat.com
” BM ” seorang guru di sekolah dasar swasta ( SD S) Pelita Kasih di Kecamatan Tanjung Morawa Kab Deli Serdang ( DS ) provinsi Sumatera Utara ( Sumut )” seolah monster ” tega mencedirai muridnya hingga tangannya terkilir.
Guru BM mempertunjukkan kebrutalannya menyeret dan mendorong Andika dari dalam kelas sampai keluar hingga terguling guling.
Setelah sebelumnya meng-aniaya sejumlah murid sendiri di saat jam belajar dan dilihat seluruh peserta didik ( PD ) yang ada di ruang kelas.
Kronologinya begini
Pada tanggal 18 Januari lalu di saat jam mengajar ” BM ” mengawali proses belajar mengajar dengan memanggil peserta didik ( PD ) Aria dan Gresia ke depan.
Lalu sang guru BM bertanya tentang PR lantas Aria dan Gresia menjawab gak ada pak sembari mengakui tidak mengerjakan PR.
Seketika itu BM naik darah dan emosi tidak terkontrol, secara membabi buta menganiaya Aria dan Grasia di saksikan semua teman temannya.
Peserta didik di ruang kelas tersebut diam dan ketakutan melihat kedua temannya diperlakukan guru BM demikian.
Kebrutalan BM berikutnya kepada Andika, bemula Andika bertemu dengan Hela anak BM yang sekolah di sekolah tersebut.
Andika mengatakan begini kepada Hela, kok bapakmu galak sekali.
Hela tidak menaggapi omongan Andika, tetapi Hela berlari kamar mandi lalu menangis dan dilihat peserta didik ” A “.
Lantas ” A ” mengadukan hal itu kepada BM, maka pada hari Kamis tanggal 19 januari atau ke esokan harinya, usai selesai peserta didik makan , BM masuk kelas
lanngsung memanggil Andika ke depan.
Begitu di depan langsung berkata, ”
bilang apa, kalian bikin anakku nangis sambil memukul mereka berdua pakai buku gambar besar ke kepala mereka sekuatnya.
Tidak berhenti sampai disitu, berikutnya menarik tangan andika dan mengangkatnya ke atas dengan kuat kuat lalu menyeret ke luar dari kelas sembari mendorong keluar kelas hingga tercampak kelantai berguling guling, akibatnya tangan Andika terkilir.
Demikian diceritakan narasumber awak media ini yang tidak disebutkan jati dirinya dalam pemberitaan ini.
Sejak dari kejadian tersebut hingga berita ini dikirim Andika tidak berani ke sekolah karena ketakutan dan trauma dengan kejadian yang dialaminya.
Celakanya sampai berita ini dikirim pihak sekolah sepeetinya tidak perduli dan seolah membiarkan kejadian itu atau menganggap angin lalu, terbukti pihak sekolah sama sekali tidak ada menghubungi orangtua korban.
Awak media ini pada ( 01/02 ) konfirmasi kepala sekolah dan Yayasan via whatsApp namun, hingga berita ini diterbitkan tidak berkenan memberikan jawaban.
Terkait dengan hal ini diminta kepada Kadis Pendidikan Deli Serdang tidak tinggal diam. ( Tim )