Scroll untuk baca artikel
Batang kuisDeli SerdangKeluhan Warga

Kades Denai Kuala Diduga Tutup Mata, Pulahan Warga Aniaya Pemanen Buah Sawit Dilahan BWS

822
×

Kades Denai Kuala Diduga Tutup Mata, Pulahan Warga Aniaya Pemanen Buah Sawit Dilahan BWS

Sebarkan artikel ini

Pantai Labu | informasiRakyat.com-

 Breaking News

Kepala desa (kades) Denai Kuala Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang,  Suwardi  diduga membiarkan para warga nya menganiaya pelaku berinisial IR (35 ) hinga sekarat dan bersimbah darah tak berdaya,  situasi sangat menyedihkan karena tak seorang pun menghentikan maupun upaya pembelaan semua warga  emosi tidak terkendali.

Dari keterangan IR (korban) yang diketahui beralamat di dusun II desa Binjai bakung menjelaskan dan mengaku salah kepada beberapa awak media, namun buah sawit yang kami ambil itu tumbuh di lahan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Sumatera Utara  disaat kejadian barulah saya tau bahwa sawit tersebut adalah milik Kepala Desa Denai Kuala.

Ini surat LP ke Polisi

“Karena saya merasa itu sawit gak ada yang punya bahkan itu masih masuk wilayah desa Binjai bakung maka saya mengambil buah nya 4 janjang kare untuk beli beras itupun saya berdua dengan teman saya,”terang korban, saat dikunjungi para awak media di rumah nya. Senin (09/01/2023)

Masih kata korban, kejadian nya hari Jum,at sekira jam 01.00 wib, disaat saya mau membawa buah sawit tiba – tiba pulahan warga sudah mengepung, seolah-olah suda dikondisikan, sehingga para warga membabibuta menganiaya.

“Itu para warga tidak punya prikemanusian dan tidak punya hati , yang parahnya lagi sampai detik ini para pelaku dan pak kadesnya belum ada datang kerumah saya untuk melihat keadaan saya bang, dan perkara ini sudah kami laporkan kepolresta Deli Serdang, “papar korban tersedu sedu menahan sakit akibat luka dari pukulan warga.

Kades desa Denai Kuala saat ditemui awak media di ruangan aula kantor desa , membenarkan kejadian penganiayaan dan mengakui kalu buah sawit yang diambil korban adalah miliknya (Kades).

“Benar bang, kejadian penganiayaan kepada korban dilakukan beberapa warga saya, dan itu yang diambil ada 4 janjang itu buah sawit saya kebetulan saat penganiayaan terjadi saya ada disitu dan saya lihat langsung, “ucap kades.

Saat ditanya awak media, kenapa itu buah sawit yang ada di lahan BWS bisa milik pak kades ,sedangkan itu lahan pemerintah yang tak terlepas dari pengawasan.

“Itu dulu pokok sawit saya beli dari beberapa warga (ganti rugi) sehingga lahan itu (sawit) milik saya, namun transaksi (Pembelian) tidak melalui perjanjian (kwitansi) karena itu saya merasa berhak.”terangnya kepada awak media

Kenapa pada saat kejadian penganiayaan tidak diserahkan ke Polsek terdekat, tanya awak media.

“Karena disaat kejian pelaku (korban) minta ampun dan tidak akan mengulang perbuatan yang sama maka saya suruh pulang, tutup sang Kades.

( Red  ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *