Madina, informasiRakyat.com
Pada Ta 2023 desa terisolir di Kecamatan Ranto Baek Kab Mandailing Natal ( Madina ) dibangun menggunakan dana Bantuan Keuangan Provinsi ( BKP ) dan dari dana APBN.
Pagu anggaran yang dikucurkan Rp 4 M dengan rincian Rp 2 M dari BKP dan Rp 2 M dari dana APBN.
Demikian ditegaskan Kadis PUPR Kab Madina Rully kepada awak media ini via telp whatsApp pada ( 05/12 ) terkait dengan kondisi jalan tanah liat menuju empat desa yakni Desa Dua Sepakat, Desa Lubuk Kancah, Desa Gonting, Desa Ranto Panjang.
Arahan Bupati Madina setelah mendapat laporan kondisi jalan tanah liat ke empat desa tersebut, kami selaku Dinas teknis mengajukan ke pemerintah menggunakan dana BPK dan APBN masing masing Rp 2 M di Ta 2023, tegas Kadis PUPR Madina.
Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis melalui telp whatsApp ( 05/12 ) kepada awak media ini merasa prihatin setelah melihat kondisi jalan tersebut.
Menurut Ketua DPRD Madina, tidak ada alasan pemkab Madina tidak membangun jalan ke desa terisolir atau desa teetinggal.
Apa lagi di sekitar desa tersebut terdapat sejumlah perusahaan sawit, jadi sangat didukung pembangunan ke desa dimaksud dan bila perlu difollow up, ujar Ketua Erwin.
Beberapa saat lalu, saya sudah komunikasi dengan Kadis PUPR, katanya ada 4 titik di Kec Ranto Baek dan 2 titik di Muara Batang Gadis akan dibangun di 2023 dengan sumber dana BKP dan APBN, ungkap Erwin Efendi Lubis.
Memang ada catatan dan perhatian serius, karena di daerah tersebut ada terindikasi perusahaan nakal.
Maksudmya penggunaan dana CSR harus jelas, selain itu ada pemilik kebun yang diduga melanggar ketentuan, sebut Ketua DPRD Madina.
Saat ini, saya ada kegiatan di Aula Tengku Rizal Nurdin kantor Gubernur Sumut dan sepulang dari sini akan saya rindaklanjuti dan seperti apa hasilnya akan dikabari ke awak ini nanti, tutup Erwin. ( Red )