Deli Serdang | InformasiRakyat.com
Terkait kejadian yang menyebabkan seorang balita meningal dunia ini sering terdengar karena tidak sigapnya pihak pelayanan rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan pelayanan yang baik.
Kejadian ini menimpa anak berusia 4 bulan berinisial MHD Af yang beralamat di dusun VIII Desa Sena Kecamatan Batang Kuis hingga meningal dunia, diduga akibat lambatnya pertolongan dari pihak kesehatan yang ada RSUD, Kamis (24/11/22).
Kronologis yang di himpun media ini, berawal dari pihak keluarga korban mengatakan, bahwa korban (balita) yang meninggal, awalnya sakit muntah mencret (munmen) dengan kesigapan orang tua dan keluarga untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drs Amri Tambunan yang berada di kota Lubuk Pakam pada hari Rabu 23 Nop 2022 Malam.
Namum pihak rumah sakit umum hanya melakukan pelayanan di ruang unit gawat darurat (UGD) karena alat dirumah sakit kurang memadai sehingga pihak RSUD Amri Tambunan menyarankan untuk membawa korban agar dirawat kerumah sakit lain.
“Kami sudah mengupayakan anak kami mendapatkan pertolongan dari pihak kesehatan, pertama kami membawa si anak ke klinik terdekat, yang ada di Batang Kuis, namun pihak klinik tidak mempunyai perlengkapan, maka kami disarankan untuk kerumah sakit umum, ” terang salah satu kelurga yang mendampingi korban malam itu.
Lanjut pihak keluarga lagi (Gino) setelah sampai dirumah sakit umum sempat dirawat di ruang UGD, tidak berselang lama pihak rumah sakit mengatakan bahwa alat untuk diberikan kepada si anak tidak ada, dan menyarankan untuk membawa ke rumah sakit lain.
“Rasa kecewa kami dari keluarga mendengar kata kata dari pihak rumah sakit itu, sehingga kami membawa si anak kerumah sakit Haji yang ada di pancing, nah disana juga kami mendapatkan pelayanan yang tidak memuaskan, sepertinya kami di bola bola, dan begitu juga kami menghubunggi pihak RS Adam Malik namun jawaban hampir sama bahwa ruangan penuh, Astagafirullah “ujarnya. Kamis 24 Nop 22 siang saat di pemakaman Umum Batang kuis.
Karena pihak Kepala Desa Sena menghubungi salah satu keluarga untuk memerintahkan balik dan harus ke rumah sakit umum Amri Tambunan yang sebelum nya sudah dirawat disana, maka kami pun bergerak menuju rumah sakit tersebut, namun ditengah perjalanan anak (cucu) sudah meningal dunia.
Humas rumah sakit Sri Rejeki (ibu) saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, masalah ini saya belum mengetahui coba nanti saya tanyakan kepada pihak UGD yang bertugas.
“Maaf pak terkait ini saya tanyakan dulu kepada pihak yang menangani pasien (korban) , kalau nanti sudah ada jawaban baru saya jelaskan, ditanya soal alat yang di katakan tidak ada, keterangan itu disangkal, bahwa alat itu (inkubator) ada namun saya kurang tau apa habis digunakan untuk pasien lain, “tutup humas RSUD.
Ditempat terpisah Dewan Pimpinan Lembaga Swadaya Masyrakat. Forum Masyarakat Pemantau Negara (LSM. Formapera) Bambang, saat berada di pemakaman umum mengatakan, sangat disayangkan dengan ada pasien hingga meninggal akibat diduga keteredoran dari pihak rumah sakit.
“Saya meminta kepada menteri kesehatan kadis kesehatan juga pejabat tinggi khususnya di Sumatera Utara agar lebih kuat melakukan pengawasan dan mengevaluasi kembali para pekerja di rumah sakit bertujuan agar tidak terjadi korban korban lain yang berjatuhan akibat kurangnya pelayanan yang baik yang di lakukan para oknum kesehatan,”tegas Bambang yang juga Aktivis muda.