Oleh :
Husni Ismail alumni Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen STAIN Mandailing Natal
Kontribusi mendasar dari para pahlawan Bangsa adalah kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia. Kemerdekaan dalam arti kebebasan dan kedaulatan atas wilayah tanpa intervensi oleh pihak asing. Dalam konteks ini, rakyat Indonesia telah keluar dari zona ancaman, intimidasi, ketertindasan oleh kolonialisme dan imperialisme yang bertahun-tahun menguasai wilayah nusantara dengan segala kepentingannya.
Namun perjuangan tak henti sampai disitu, pihak-pihak yang memiliki kepentingan terus menggrogoti jiwa-jiwa manusia pribumi secara brutal dan agresif. Perang gerilya dan tumpah darah masih terjadi di beberapa kota. Puncaknya pada 10 November 1945 di Surabaya, pertempuran antara pasukan Indonesia dengan sekutu tak terelakkan padahal Indonesia telah memproklamasikan diri sebagai Negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945.
Semangat kebangsaan dan mentalitas para pejuang dengan mengerahkan segala potensinya untuk menghadapi berbagai tekanan yang datang dari luar terus dirawat. Gerakan nasionalisme dan perlawanan terhadap penjajah ditumbuhkembangkan oleh kalangan terdidik dan berpengetahuan. Kesadaran atas pengetahuan menjadi senjata dan alat yang bisa menopang kekuasaan.
Spirit juang ini secara implisit memberi kekuatan biologis dan psikologis bagi generasi untuk terus-menerus mempertahankan kedaulatan sekaligus membawa Negara kearah yang lebih maju. Nilai-nilai perjuangan menjadi harapan agar termanifestasi dalam aksi nyata hari ini. Dimana seluruh elemen secara sadar memberikan kontribusinya sesuai peran dan bidang keahliannya.
Musuh hari ini telah menjelma dan bertransformasi menjadi sesuatu yang abstrak. Pengusiran penjajah telah usai, namun tugas dan tanggung jawab semakin kompleks seiring perkembangan dinamika pengetahuan dan tekhnologi. Keprihatinan terhadap kemanusiaan, kesejahteraan, dan keadilan adalah prioritas utama hari ini.
Namun melihat kondisi lemahnya kinerja pemerintah dalam menanggapi isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat sehingga angka kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, nepotisme, kriminalitas masih tinggi dan menjamur di setiap sudut Indonesia. Kegagalan menyelesaikan tugas dan fungsinya sebagai pemegang kekuasaan tumpang tindih dan jauh dari harapan.
Nilai-nilai perjuangan pahlawan Bangsa seyogiyanya menjadi spirit untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Kejujuran, religius, tanggung jawab, disiplin, peduli sosial, toleransi, semangat kebangsaan, saling menghargai, tidak memaksakan kehendak adalah refleksi hari ini untuk diwujudkan dalam tindakan nyata.
Momentum hari ini, 10 November telah ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional diharapkan dapat menciptakan kesadaran akan nilai-nilai perjuangan pahlawan Bangsa serta memegang teguh amanat Undang-Undang sebagai basis Negara demokrasi demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia.