Madina, tribunSumut
Tim laboratorium forensik ( labfor) Polda Sumut sedang bekerja untuk menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi makanya aktivitas PT SMGP distop sementara dan menyangkut dana corporate social responsibility ( CSR ) telah disalurkan sesuai aturan
Munculnya aroma menyengat yang diduga dari aktivitas PT SMGP sampai saat ini ( 07/10 ) masih proses penyelidikan, Tim sedang bekerja jadi belum diketahui apa hasilnya dan soal ini adalah kewenangan pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah.
Demikian ditegaskan Bupati Mandailing Natal ( Madina ) H M Ja’far Sukhairi Nasution kepada awak media ini pada ( 07/10 ) melalui telp whatApp.
Bupati Madina tidak merinci batas waktu terkait aktivitas perusahaan SMGP berhenti sementara, hanya beliau menyampaikan sampai kondisi pulih kembali dan soal ini diserahkan kepada pemerintah pusat.
Ditanya siapa yang bertanggung terhadap puluhan orang korban yang dirawat di rumah sakit Madina.
Dengan tegas, Bupati Ja”far mengatakan seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan SMGP dan sama sekali tidak ada dibebankan kepada pemkab Madina.
Lalu menanggapi pernyataan praktisi hukum Solahuddin Hasibuan yang mengindikasi pelanggaran terhadap SOP, dengan singkat Bupati Madina berujar, itu pendapatnya, boleh boleh saja, hanya saja hasil dari Tim labfor belum keluar.
Menyangkut Dana CSR sudah disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan fasilitas umum seperti jalan, rumah ibadah dan lainnya sembari mempersilahkan awak media ini memantau kegiatan yang bersumber dari CSR PT SMGP, ungkap Bupati.
Tudingan dana CSR PT SMGP belum jelas, sesungguhnya itu tidak benar, siapa pun bisa turun kelapangan untuk melihat pembangunan yang bersumber dari dana CSR yang dikelola sendiri oleh PT SMGP, sebut Ja”far.
Pemkab Madina sudah berjuang untuk masyarakat korban terdampak PT SMGP, kalau pandagan dan pendapat berbeda beda, seperti dari kaca mata praktisi hukum, pastinya pemkab Madina tidak tinggal diam, tutup Ja’far. ( SL ).
